Cabut Terus

on Kamis, 05 Agustus 2010

Sudah tiga kali civitas kampus, khususnya mahasiswa melakukan perubahan di Indonesia. Pertama berhasil memerdekakan Indonesia, kedua meruntuhkan rezim Soekarno, ketiga mengakhiri masa Suharto yang mengekang kebebasan. Setelah itu kebebasan menjadi hak setiap orang. Pemerintahan demokratis terbentuk. Maka bisa dibilang pemerintahan ideal dengan demokrasi berasal dari kampus. Lalu bagaimana kondisi demokrasi saat ini di kampus?
Beberapa hari yang lalu teman ku yang aktif di kampus menjalankan tugas menampung aspirasi mahasiswa dengan menempel kertas karton berukuran lebih kurang 1 meter persegi di salah satu pakom. Tujuannya jelas, menampung saran, kritik, masukan terhadap oraganisasi terbesar di UNPAD. KEMA. Penampungan aspirasi di tingkat fakultas ini selalu menjadi keluhan mahasiswa ketika sidang. Organisasi yang ia geluti, BPM, selalu dikritik tidak menampung aspirasi dari fakultas. Sekarang ia menjalankan fungsi utama organisasinya. Sebuah bukti organisasinya bukan mainan.
Kebetulan saya ikut membantu karena saya yang juga memiliki tugas yang sama dalam ruang lingkup yang lebih kecil dari teman saya. Di hari pertama penempelan telah tertulis 4 aspirasi. Di hari kedua dan ketiga saya lupa untuk mengecek. Dan di hari keempat karton kuning itu telah tiada. Saat ditanya apakah karton itu telah diambil teman saya, jawabannya tidak. Informasi yang ia dapat karton itu telah dicabut orang lain, entah siapa.
Sunggung memalukan cara mahasiswa seperti itu ketika tidak menyetujui (kontra) terhadap organisasi teman saya. Laporan seperti ini pernah saya dapat dari senior yang dulu melakukan penampungan aspirasi. Belum lama menempel sudah dicabut. Mungkin seperti ini peninggalan Orba yang memunculkan orang-orang yang takut berpendapat sehingga mereka sembunyi-sembunyi. Sudah bukan zamannya orang menunjukkan sikap kontranya dengan sembunyi-sembunyi.
Lawan tulisan dengan tulisan. Lawan perkataan dengan perkataan. Dengan begitu domokrasi yang mengarah pada kebebasan dapat terwujud. Bertanggung jawab!!

0 komentar: