untuk apa?

on Minggu, 17 Januari 2010

Sudah biasa rasanya mendengar pertanyaan “untuk apa kita hidup?”. Banyak sekali jawaban dari pertanyaan ini, ada yang menjawab berdasarkan ilmu filosofi, ada yang menjawab berdasarkan ilmu agama, ada pula yang menjawab berdasarkan pemikirannya sendiri.

Sah-sah saja jawaban mana yang kita pilih karena jawaban ini akan menjadi idealisme kehidupan kita. Semakin kita paham akan jawabannya, maka semakin kita tau arah kehidupan ini. Sebuah pohon tidak akan kokoh berdiri jika akarnya tidak menancap kuat pada tanah.

Ayo kita jawab pertanyaan di atas, dan kita jalani kehidupan ini dengan sebuah landasan yang kuat…




Suster Keramas, satu lagi film Indonesia g mutu!

on Sabtu, 16 Januari 2010


Dapet tawaran nonton film gratis setelah dua minggu ujian tentu tidak gw lewatkan. Buat menghargai teman-teman yang ngajak nonton, maka film terserah mereka saja. Gw g ikutan milih. Dengan pilihan film yang seadanya akhirnya yang terpilih adalah ‘Suster Keramas’.

Film horor yang satu ini walaupun menggunakan model hantu film Ju-On tapi tegangnya Cuma karena sound yang ekstra keras, bising, ganggu banget dah. Untuk hantu yang nongol-nongol g ada serem-seremnya.

Nah, banyak adegan-adegan vulgar yang memang mulai banyak muncul di film Indonesia benar-benar memberi nilai plus untuk film ini laku di pasaran. Saying tujuan adegan vulgar ini ga jelas, beda sama adegan vulgar di film barat yang memiliki tujuan kenapa harus pake adegan vulgar-tapi kadang juga g jelas sie.

Yang paling biking gw kesel sama ni film adalah latarbelakang suster ini gentayangan ga tergambarkan dengan baik, dendam ke siapa, flashback Cuma sepintas. Padahal latarbelakang untuk film horror sangat penting, karena ini cara menjelaskan ke penonton apa yang sebenarnya terjadi.

Cetek banget dah ni film….