Nasionalisme! Mau aja dibegoin penguasa

on Senin, 03 Mei 2010


Siph! Kebiasaan nonton film di tengah malem. Dan malam ini nonton Mulan. Tau dong film Mulan? Seorang wanita yang sembunyi-sembunyi jadi laki-laki untuk masuk ke kamp tentara demi menggantikan bapaknya yang sedang sakit. Yang gw tonton film versi manusiannya. Sangat berbeda dengan versi kartunnya. Mmm… lebih masuk akal. Ga pake kuda dan belalang yang bisa diajak bicara apalagi naga yang ga jelas! Hahahaha
Kalo di versi kartun yang lebih ditonjolkan  heroisme wanita yang ga kalah sama laki-laki. Sementara versi manusia cukup lebih kompleks, mungkin karena yang bikin dah tau penontonnya cukup mengerti heroisme Mulan, jadi film versi manusianya lebih menonjolkan feminisme seorang pemimpin wanita.
Layak tonton lah! Lumayan!!!
Oke,this’s not the point!
Intinya gini. Nasionalisme. Sering banget ya dengarnya. Yang terbayang langsung bangsa, negara, perjuangan, pengorbanan, tumpah darah. Wah, pokoknya tanpa pamrih-lah. Nasionalisme, sifat menasional. Usaha-usaha menjaga dan mempertahankan keberadaan, masa depan, eksistensi suatu negara.
Di film Mulan. Sebuah negara mengalami keterancaman atas negara lain, ujung-ujungnya perang. Dipanggil-lah rakyat jelata untuk ‘membela’ tanah air. Tanah air. Negara. Bangsa. Sebuah wilayah yang sebelumnya didominasi/ditinggali oleh sekumpulan orang, akhirnya dikotak-kotakkan oleh mereka. Diakui sebagai hak milik. Mereka mulai membentuk pemerintahan – system dll. Dan kemudian muncullah kompetisi. Tuntutan untuk menujukkan wilayah mereka lebih baik dari wilayah lain. (tanpa bermaksud men-general-kan) keinginan menunjukkan eksistensi muncul dari penguasa-penguasa, sebagian ada yang ingin dikenang sebagai penguasa berprestasi, ada juga yang emang diotaknya cuma mau jadi nomor satu, atau juga memang cuma mau seneng-seneng. Yah, intinya ego negative pribadi penguasa. Terus penguasa-penguasa ini berusaha menanamkan nasionalisme ke para rakyat, tentu dengan berbagai macam dalih. Rakyat jelata bodoh, dimain-mainin mau. Disuruh perang buat ‘membela’ Negara, mau.
Negara adalah simbol buatan manusia untuk menunjukkan keberadaan suatu wilayah yang sebelumnya dianggap hak milik. Layakkah simbol-simbol itu dipertahankan dengan nyawa?
And I say, NO!